Kamis, 07 Januari 2010

Partai Politik Gandeng Para Artis, Hanya Sekedar Popularitaskah??

Fenomena yang terjadi di Pemilu 2009 yang diikuti oleh 48 Partai politik di Indonesia adalah fenomena demokrasi, dimana para partai politik berupaya untuk menarik minat dan simpati masyarakat dengan menjual janji – janji, mengadakan kampanye dengan pertunjukan yang melibatkan artis – artis papan atas. Selain itu ada juga dengan cara baksos, bahkan para partai politik menarik minat masyarakat dengan menggandeng artis tertentu yang di kenal oleh masyarakat dengan menawarkannya terjun ke dunia partai politik dengan mencalonkan dirinya sebagai anggota Legislatif.
Fenomena artis terjun ke partai politik bukanlah barang/ produk baru, namun ini sudah berlangsung lama sejak orde baru mulai ada misalnnya Rhoma Irama yang di usung PPP pada saat itu menjadi anggota dewan. Namun pada saat itu para artis yang terjun ke partai politik bila dibandingkan dengan masa lalu kalau ditinjau dari kuantitas tentu saat ini jauh lebih banyak, kita sebut aja Aji Masaid, Eko Patrio, Ayu Dyah Pitaloka, Komar, Tere dan masih banyak artis lainnya yang terjun ke dunia politik.
Selain itu mereka terjun ke dunia politik, ada juga artis yang terjun ke dunia birokrasi misalnya seperti Dede Yusuf ( Wakil Gubernur Jawa Barat) kemudian Rano Karno ( Wakil Bupati Kab Tangerang), Dicky Chandra ( Wakil Bupati Kab Garut). Selain itu saat itu yang artis mulai berani mencalonkan sebagai wakil Bupati Sukabumi yakni Ayu Azhari.
Sebagai warganegara yang dijamin hak – haknya oleh Undang – undang Dasar artis berpolitik sebenarnya tidak masalah, tetapi realitas dilapangan artis berpolitik itu menjadi masalah, masalah itu muncul diantaranya:
1. Kehidupan glamour artis yang mempunyai penilaian negatif masyarakat yang suka berhura- hura dikhawatirkan mereka sulit diterima oleh masyarakat.
2. Latar belakang Pendidikan mereka yang tidak sesuai dengan apa yang akan mereka geluti nantinya, perlu kedewasaaan dan kematangan berpikir dalam menyikapi kebijakan – kebijakan politik yang diambil.
3. Artis yang terjun ke dunia politik tidak melalui proses penyeleksian politik, mereka instant karena mempunyai simpati yang luas dari masyarakat sehingga tidak perlu lagi mencari masa masa untuk memenangkan tujuan dari partai politik itu sendiri, disinilah ada kesan bahwa terjadi eksploitasi artis berpolitik dengan kepentingan dari partai politik.
Dari masalah – masalah tersebut ke depan diharapkan artis – artis yang akan terjun ke dunia politik hendaknya sejak dini sudah melalui proses pematangan berpolitik sehingga mereka berpolitik tidak di anggap aji mumpung terkenal, dimanfaatkan partai politik untuk tujuan partai politik, tetapi mereka memang mempunyai kapasitas dan kemampuan untuk terjun dalam dunia politik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar